Mengapa Memilih Keshalihan Calon Pasangan

Pernah denger ada perempuan yg bercerita tentang calon pasangannya? Yang laki" itu bahkan belum "selesai" membenahi dirinya sendiri? Lalu dengan PD si perempuan ingin membuatnya lebih baik?

Menurutmu laki" ini akan lebih baik? Atau perempuan nya yg akan terbawa perilaku suaminya jika menikah nanti?

Karena sangat sulit memulai kebiasaan baik jika memang sebelumnya terbiasa dengan hal buruk. Sudah pasti ada bnyk orang yg pernah ikut andil ingin "merubah" laki" ini mjdi lebih baik lalu gagal.

Termasuk ortu, Guru, sahabat dan banyak orang lain yg pernah terlibat. Lalu kita ini siapa?

Jika sebelum berumah tangga Ia terlihat "nurut" & mengikuti arahan kita, belum tentu setelah menikah Ia akan "nurut" juga. Karena nurut yg sebelumnya bisa jadi hanya modus saja agar kita mau menikah dengannya.

Lalu setelah menikah, dia yg jadi imam kita loh. kita bukan yg harus nurut sama dia? Apa sanggup tetep taat sebagai istri tapi sambil mengarahkan suami?
Jika siap berderai airmata dan mungkin akan menguras emosi silakan saja..

Tapi biar bagaimana pun perempuan itu fitrahnya lemah. Kuatnya hanya untuk menutupi kelemahan nya. Kebanting dikit ngguling. Kesenggol dikit mewek. Kedorong dikit terjungkal. Berdarah dikit nyerah.

Jangan2 pas udah nikah kebiasaan baik yg sudah terbangun malah berubah mengikuti suami yg kurang bisa memimpin istrinya.

Karena saya punya temen yang dulu sekolah di SMA. Nanti saya tulis juga di buku saya.😜

Dia memakai jilbab lebar meski temen temennya jarang yg memakai kerudung. Setelah menikah dia malah melepaskan jilbab nya. Dengan alasan suami tidak mengizinkan nya berjilbab.

Berat bukan?
Laki" jaman sekarang itu sedikit. Udah gitu yg solih lebih sedikit lagi. Belum lagi di tambah fenomena lekong, laki-laki berbadan kekar tapi melambai. Atau laki" yg doyan nge gym dan... ah sudahlah..😢

Laki" akan mendapat banyak hal dari perempuan setelah menikah nanti. Sebelum mereka mendapatkan itu, sebaiknya sebagai perempuan bijak dan pintar dalam memilih calon suami. Jangan hanya terbawa perasaan cinta.

Biar bagaimana pun jangan sembarangan memilih imam dan Ayah dari anak-anak kita.

Author: Riri Abdilah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGAIMANA MEMILIH DAN MENYUSUN BAHAN AJAR

AL-TARADUF WA AL-ISYTIRAK WA AL-TADHAD