Cinta Perhatian
Tidak semua kehidupan kita harus terpapar untuk orang lain, itu tidak sehat. Sebab permasalahan takkan bisa diselesaikan bila kita selalu dilihat oleh orang lain
Itulah mengapa privasi rumah tangga itu perlu. Islam mengatur ada kehidupan umum yang orang lain boleh tahu, ada pula kehidupan khusus, yang hanya kita yang tahu
Senang saat orang lain menikmati kehidupan pribadi kita itu penyakit, inilah tantangan zaman now, dimana mempublikasikan sesuatu itu menjadi sebuah gaya hidup
Bahkan kata-kata sayang kepada istri dibaca dan diketahui orang lain sebelum istrinya, bahkan keadaannya diumumkan lebih dulu pada khalayak sebelum keluarganya
Cinta sepasang kekasih itu dibangun berdua, disimpan berdua, tak apa bila dipertontonkan bila ada maksud dakwah, tapi dakwah bukan mengumbar, atau bahkan pamer
Kita hidup di masa tipisnya garis batas antara dakwah dan perilaku pamer, antara edukasi dengan senang dipuji, semua memang kembali pada diri kita masing-masing
Sosial media membuat dakwah berkembang begitu cepat, tapi juga membuat para pengembannya sulit membedakan, antara mengenalkan diri atau mengenalkan Allah
Kadangkala kita melakukan sesuatu seolah untuk pasangan, tapi sebenarnya kita hanya ingin mempublikasikan saja, supaya kita dibilang romantis, mungkin aku pun begitu
Seikat bunga yang difoto terlebih dahulu, diuopload, bahkan sebelum diberikan pada kekasihnya. Kata-kata cinta yang diumbar di sosial media sebelum pasangannya
Bahkan marah dan kesal pada pasangan, bila dilakukan hanya di waktu berdua, sesuai syariat, akan berubah menjadi tangis haru dan pelajaran penuh hikmah
Tapi senyum dan romantisme yang dirancang untuk dipajang, takkan bisa jadi perekat cinta. Cinta yang penuh dengan kepalsuan, hanya untuk dinikmati manusia
Aku rindu pada cinta yang jujur, yang terucap pada yang berhak sebelum dunia mengetahuinya. Juga pada kasih yang tak diukur pada jumlah like dan share, atau ramainya komentar
Author: Muhammad Al Fatih S
Komentar
Posting Komentar
Comments: