Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Korespondensi Dalam Kegiatan Perkantoran

Korespondensi dalam kegiatan perkantoran diartikan sebagai teknik membuat surat dan berkomunikasi dengan surat. Sedangkan pengertian surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain dengan tujuan menyampaikan informasi. Apabila surat dari satu pihak kepada pihak lain itu berisi informasi yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan instansi yang bersangkutan, surat semacam itu disebut surat dinas atau surat resmi (Sutrisno dan Renaldi, 2006). Surat dinas ialah surat yang dipergunakan untuk kepentingan pekerjaan, tugas dari kantor, atau kegiatan dinas. Surat ini berasal dari instansi atau lembaga baik swasta maupun negeri. Contoh: surat tugas, surat perintah, memorandum, dan surat keputusan. Surat dinas yang berifat perseorangan ialah surat lamaran pekerjaan, surat permohonan izin, dan surat permohonan cuti. Dalam perkembangannya, tampak bahwa penerbit surat dinas tidak hanya instansi pemerintah. Sabariyanto (1998) mengemukakan ba

Korespondensi Bisnis - Falsafah Dasar, Fungsi dan Etika Korespondensi Bisnis

Surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas manusia pada zaman modern ini. Didorong oleh tuntutan kebutuhan ekonomi dan sosialnya, manusia akan menjalin hubungan yang semakin luas dengan berbagai individu, baik yang berada disekitarnya maupun ditempat lain. 1. Falsafah dasar Suatu organisasi atau perusahaan harus mengadakan hubungan dengan organisasi atau perusahaan lain agar aktivitas bisnisnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Didalam upaya menjalin dan membina hubungan tersebut ‘surat’ masih memegang peranan yang penting disamping penggunaan sarana komunikasi lainnya seperti telepon, faxcimili, internet dan lainnya. Jadi yang dimaksud dengan ‘korespondensi bisnis’ pada dasarnya adalah berbagai macam aktivitas pertukaran informasi dan data melalui media surat-menyurat dalam menunjang aktivitas bisnis diantara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang berguna untuk menyampaikan informasi dari suatu pihak kepa

LOGIKA MENDINGAN

Gambar
Sering kita dengar pertanyaan maupun pernyataan begini: Mendingan mana, orang Islam tapi pelit atau orang kafir tapi dermawan? Mendingan mana, berkerudung tapi akhlaknya buruk atau tidak berkerudung tapi akhlaknya baik? Mendingan mana, pemimpin muslim tapi nggak adil atau pemimpin kafir tapi adil ? Kalau berbentuk pernyataan: Daripada elu sedekah tapi kagak ikhlas, mendingan gua kagak sedekah tapi ikhlas (!?) Daripada elu sholat tapi kagak khusyu’, mendingan gua kagak sholat tapi khusyu’ (!?) Daripada elu islam tapi korupsi mendingan gua kafir kagak korupsi (!?). Di balik ucapan-ucapan ini terselip ketidakmengertian yang akut. Sudah barang tentu, orang Islam lebih baik dari orang yang INGKAR walaupun ia pelit. Dan orang Islam yang dermawan lebih baik dari orang Islam yang pelit. Orang INGKAR yang dermawan jelas lebih buruk daripada orang Islam yang tidak dermawan. Keislaman seseorang tetap lebih tinggi daripada  kedermawanan, kebaikan, dan keadilan. Hal ini karena keimanan

Berhenti Berbaik Sangka

Anda pasti kaget dengan judul di atas. Tapi Anda pun pasti tersentak melihat fenomena fakta berikut: (1) Ketika Hitler merajai Eropa. Kaum Yahudi banyak yang bersembunyi di masjid-masjid. Umat Islam secara sukarela memberikan identitas Muslim, agar kaum Yahudi terhindar dari genosida Hitler. Tapi kini? Yahudi yang sama justru membunuhi umat Islam di Palestina. Menjajah. Menghinakan. Masihkah mau memaafkan?  (2) Ketika Presiden Mursi berkuasa. Mursi menunjuk Jenderal As-Sisi sebagai panglima AB. Mursi memaafkan institusi militer dan mengajak rekonsiliasi nasional. Ajakan Mursi sangat positif. Tapi apa yang terjadi kemudian? As-Sisi menjalankan agenda Yahudi. Mursi dipenjarakan bersama puluhan ribu antikudeta. Dibunuh. Dibantai. Dibakar. Dunia diam. Adakah rekonsiliasi itu?  (3) Ketika reformasi 1998. Semua sepakat menyongsong Indonesia baru. Rakyat Indonesia memaafkan kroni-kroni Orde Baru, terutama di partai politik (PDIP, Golkar, PPP). Namun apa yang te

PUNYA KEINGINAN??? TAHAJUD DONK...

Gambar
Shalat tahajud setiap malam adalah sebuah kebiasaan. Bukan bakat yang dibawa sejak lahir. Yang namanya kebiasaan, bisa kita t anamkan dalam diri kita. Bagaimana caranya membangun kebiasaan?  Apa motivasi kita? Apakah demi sukses karir? Apakah demia kekayaan? Jika motivasi kita hanya ini, maka kita tidak akan pernah mendapatkannya. Lupakan dengan karir dan bisnis, fokuslah bahwa motivasi kita membiasakan diri shalat tahajud adalah karena cinta kita kepada Allah. Jika ini motivasi utama kita, maka yang lainnya akan mengikuti. Sebaliknya tidak. Banyak sekali manfaat dan hikmah dari shalat tahajud. Namun bukan itu alasan kita membiasakan diri shalat tahajud. Alasan kita, motivasi kita hanyalah Allah. Hikmah dan manfaat shalat tahajud hanyalah tambahan motivasi, bahkan kita harus menekankan pada diri kita, bahwa meski pun tidak ada hikmah dan manfaat itu, kita akan tetap menjalankan shalat tahajud dalam rangka karena Allah semata. Jadi, tegaskan pada diri kita, ba