Ikut Asuransi Bagaimana

NIATNYA APA?

Kita mulai dari niat dulu. Apa niat Anda ikut asuransi? Jawaban yang umum adalah: buat jaga-jaga.

Beneran buat jaga-jaga?
Bukan biar untung, atau biar murah, atau bahkan gratis?
Karena kalau cuma untuk jaga-jaga kan bisa nabung sendiri. Iya kan 😉

Gimana dengan yang ikut asuransi syariah. Niatnya mau ta’awun (nolong orang lain) atau buat kepentingan diri sendiri?

Biar jelas saya kasih contoh asuransi yang beneran syariah, yaitu iuran sosial RT. Dimana tiap bulan Anda bayar iuran untuk dana bantuan jika ada warga yang kesusahan.

Itu kalo misalnya Anda yang kena musibah terus gak dapet ‘jatah’ dari dana sosial RT, kira-kira Anda marah gak? Protes kah sama RT nya? Enggak kan yes. Anda ikhlas-ikhlas aja. Itulah yang disebut TA’AWUN. Niatnya murni nolong orang lain.

Prinsip inilah yang coba diangkat untuk BPJS kesehatan mandiri. Subsidi silang. Yang sehat nolong yang sakit.
Tapiii…prakteknya gimana? Apakah betul si peserta ikut BPJS agar bisa nolong orang lain?

Kalo pas ybs yang sakit trus gak dicover BPJS atau pelayanannya tidak sesuai dengan harapan, itu ybs ikhlas aja apa komplain bahkan marah-marah? 😏

Yang belum ikut BPJS mandiri sebaiknya pikir-pikir lagi. Luruskan dulu niat Anda. Dan ingat, kalau sudah memutuskan untuk ikut gak bisa stop/berhenti lho! Kepesertaannya seumur hidup. **********
Oke, lanjut.

DIMANA RIBA NYA?

Jika Anda ikut asuransi karena pengen untung, itulah RIBA.

Bayar premi 10 juta pengen dapet 100 juta. Ini sama dengan deposito: titip duit sekian tahun, ntar dapet lebih. Dan pasti Anda sudah paham bahwa lebihan tersebut riba. “Bu, kalau di asuransi syariah kan kita investasi, bukan minjemin/titip uang. Boleh dong dapet lebihan”

Kalau akadnya investasi maka boleh saja dapat untung. Tapi harus siap rugi juga.
Dijelasin gak sama agennya itu dana diinvestasikan ke proyek apa, berapa nisbahnya, nisbah beneran prosentase dari hasil apa dari modalnya, ntar laporan perkembangan proyeknya tiap bulan atau tiap berapa bulan, dan apa resiko dari investasi kita?

Pasti enggak. Soalnya si agen juga gak tau. Wkwkw.. 😓

Agen asuransi syariah yang benar harusnya gini: “Ibu, ini ibu ikut asuransi supaya kita bisa menolong orang lain. Di luar sana banyak orang yang butuh uluran tangan kita. Pahalanya gedhe loh menolong orang yang ketimpa musibah”. Begitukah agen asuransi syariah nawarin ke Anda? Apa malah sibuk menakut-nakuti Anda dengan kefakiran? Ntar kalau begini ntar kalau begitu?
Dan adakah agen asuransi syariah yang nawarin ta’awun aja, gak nawari investasi? Kayaknya enggak deh. Ntar dapet untung darimana. Kalau cuma kelola dana ta’awun ya laba nya dikiit.

Padahal operasional asuransi itu besar. Terutama untuk bayar komisi agennya. Agen asuransi dapet sekitar 30% dari premi yang Anda bayar tiap bulan. Dan komisi itu dibayarkan selama 1-3 tahun masa kepesertaan Anda. Jadi jangan heran kalau mereka agresif banget ngajak anda join. Dan jangan kaget kalo Anda berhenti di tahun pertama sampe ketiga,  maka Anda gak dapet apa-apa. Habis untuk operasional.

DIMANA GHARAR NYA?

Gharar adalah ketidak jelasan.
Di dalam asuransi, KAPAN Anda terima manfaatnya sangat tidak jelas. Super ghoror!

Misal asuransi kesehatan. Kapan Anda terima manfaat ikut asuransi? “Ya ntar kalo sakit, bu. Kita dicover"

Kapan sakitnya? “Ya gak tau. Amit-amit jangan sampe lah”

Lha kalo gak mau dapet manfaatnya terus ngapain ikut? Mikiirr… #cak_lontong_mode_on “Kalau asuransi pendidikan gimana? Kan pasti tuh kapan terima hasilnya?” Benarkah sudah pasti? Itu kan perkiraan kita. Bisakah kita terima dana lebih cepat? Bisa. Yaitu jika ortu meninggal dunia sebelum masa kontrak berakhir. Kira-kira selesai duluan jangka waktunya atau meninggal duluan ortunya?
Gak bisa jawab lagi kaan.

TERAKHIR, DIMANA JUDI NYA?

Judi atau maysir artinya satu pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan.

Ikut asuransi jiwa➡Anda untung jika Anda mati duluan sebelum kontrak berakhir. Pihak asuransi merugi.

Sebaliknya, pihak asuransi untung jika Anda masih hidup sampai kontrak berakhir. Dan anda yang merugi.

Ikut asuransi kesehatan➡ Anda menang jika Anda sakit sebelum kontrak berakhir. Pihak asuransi kalah.

Sebaliknya, pihak asuransi menang jika Anda sehat sampai kontrak berakhir. Dan Anda lah yang kalah.

Ikut asuransi pendidikan➡ Anda untung besar jika Anda meninggal di tengah kontrak atau Anda kuat bayar premi sampai kontrak berakhir. Pihak asuransi yang tombok.

Sebaliknya, pihak asuransi menang besar jika anda gak kuat bayar/stop di tengah jalan. Anda? Nangis-nangis dah lihat duit yang kembali cuma segitu.

MASIH TERTARIK IKUT ASURANSI? 😇 SILAHKAN SAJA.
SIAP-SIAP TERIMA ‘MANFAAT’ NYA YAA...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL-TARADUF WA AL-ISYTIRAK WA AL-TADHAD