Konsep Media Pembelajaran
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Ibrahim dan Syaodih mengemukakan
bahwa media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan suatu pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar 1. Sedangkan menurut Djamarah dan
Zain bahwa media pembelajaran adalah penyalur informasi belajar atau
pesan dari guru kepada siswa.2 Mempertegas kedua pendapat
di atas, Samana menegaskan bahwa, media pengajaran adalah alat penyalur
pesan pengajaran, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung misal media
rekaman3.
Berdasarkan ketiga pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana atau alat
bantu yang digunakan guru, dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi disajikan dalam proses interaksi pembelajaran.
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Rohani Ahmadi mengatakan
bahwa media pembelajaran yang telah dikenal dewasa ini, secara Ahmadi
mengatakan bahwa media pembelajaran yang telah dikenal dewasa ini, secara garis
besar terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu ; (a) media auditif adalah media yang
hanya mengandalkan kemampuan suara saja; (b) media visual adalah
media yang hanya mengandalkan indra penglihatan; (c) media audiovisual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.4
Klasifikasi media yang
dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran seperti yang dikemukakan di atas
dapat dijelaskan pada pembahasan berikut ; (a) media auditif adalah media yang
hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio dan cassette
recorder. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan
dalam pendengaran; (b)media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau
lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu, film kartun; (c) media audiovisual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama
dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam; (1) audiovisual diam yaitu media
yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound
slides), film rangkai suara, cetak suara; (2) audiovisual gerak yaitu media
yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara
dan video cassette5.
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran
Direktorat Pendidikan Dasar
dan Menengah mengemukakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi
penggunaan media pembelajaran yaitu ; (a) segi praktisan; (b) segi anak didik;
(c) segi isi; dan (d) segi guru.6 Keempat faktor yang mempengaruhi
penggunaan media pembelajaran ini secara singkat diuraikan sebagai berikut :
a. Segi kepraktisan.
Segi kepraktisan dari penggunaan
media pembelajaran mencakupi (1) media akan efektif dalam mencapai TIK
bila tersedia (ada) pada saat dibutuhkan; (2) biaya, besarnya dana, usaha
dan waktu serta semua faktor dalam menetapkan mahal tidaknya media yang
dibutuhkan; (3) kondisi fisik, yang dipertimbangkan adalah warna, bentuk,
ukuran, bunyinya jelas, bentuk tulisan dan lainnya akan efektif untuk belajar
siswa; (4) disainnya, sederhana atau tidak, aspek yang diperhatikan adalah
mudah dan praktis dipergunakan; (5) dapat digunakan oleh siswa atau tidak; (6)
dampak emosional, apakah media tersebut cukup mengandung nilai estetika
dan dapat menyentuh emosi anak didik.
b. Segi anak didik
Dari segi anak didik yang
dipertimbangkan dalam pemanfaatan media adalah (1) karakteristik
siswa, yaitu sikap pribadi dan kematangan anak didik dan usia perlu
diperhatikan dalam memilih media yang sesuai; Media tersebut
dapat juga untuk
belajar individual; (2)
keterlibatan siswa, apakah media yang dipilih mendorong keterlibatan siswa
dalam proses belajar lebih efektif; (3) relevansinya, apakah media yang dipilih
ada kepentingan/ kesesuaian dengan kehidupan siswa.7
c. Segi isi
Faktor yang mempengaruhi dari
segi isi media pembelajaran meliputi kesesuaian dengan kurikulum yang
digunakan, ketepatan dan kebenaran isinya, dan layak tidaknya untuk
ditampilkan.
d. Segi guru
Faktor yang mempengaruhi dari
segi guru meliputi utilisasi oleh guru, apakah media itu dapat
didayagunakan oleh guru, mulai mengoperasikan alat sampai memanfaatkan isinya.
4. Tujuan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran
Marsadji mengatakan bahwa,
“ media pembelajaran biasanya digunakan oleh guru untuk mencapai tiga tujuan
yaitu (a) memudahkan para siswa untuk mempelajari konsep, prinsip dan
keterampilan motorik tertentu; (b) menciptakan suatu respon emosional; (c)
memajukan motivasi siswa untuk kegiatan instruksional.8
5. Fungsi Media Pembelajaran
Sardiman menegaskan bahwa,
“ Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar
mempunyai fungsi, dalam enam (6) kategori yaitu ; (a) penggunaan media dalam
proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai
fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif; (b) penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral
dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan guru; (c) media pembelajaran dalam
pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini
mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada
tujuan dan bahan pelajaran; (d) penggunaan media dalam pengajaran bukan
semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa; (e) penggunaan media dalam
pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru; (f) penggunaan
media dalam pembelajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar
mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan media hasil belajar yang
dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai nilai
tinggi.9 Marsadji bahwa: “
Secara umum kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat
disebutkan sebagai berikut; (a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
verbalistis; dan (b) mengatasi keterbatasan ruang,waktu dan daya indera.10 Dari kedua pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa fungsi utama pemanfaatan media pembelajaran
adalah untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
6. Karakteristik Pemanfaatan Media Pembelajaran
Jamaludin mengatakan bahwa dalam
memilih media untuk kepentingan kegiatan pembelajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut ; (a) ketepatannya dengan
tujuan pembelajaran; (b) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (c) kemudahan
memperoleh media; (d) keterampilan guru dalam menggunakannya; (e) tersedianya
waktu untuk menggunakannnya; (f) Sesuai dengan taraf berfikir siswa.11
Ketepatannya dengan tujuan
pembelajaran mengandung makna bahwa media pembelajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan–tujuan instruksional
yang berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih
mungkin digunakannya media pembelajaran. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
yang bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan
media agar lebih mudah dipahami siswa.
Dalam memanfaatkan media salah
satu karakterisitik yang perlu diperhatikan adalah media itu mudah diperoleh,
atau setidak–tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Contoh media
grafis, umumnya mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, di samping
sederhana dan praktis penggunaannya.
Keterampilan guru dalam
menggunakan berbagai jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah guru
dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang
diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari
penggunaannya oleh guru pada saat terjadi
interaksi belajar siswa dengan lingkungan. Adanya OHP, proyektor
film, computer dan alat–alat canggih lainnya, bila digunakan dengan baik,
maka dapat mempertinggi kualitas pengajaran.
Tersedianya waktu untuk
menggunakannnya sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama
pengajaran berlangsung. Seorang guru dalam hal memilih media untuk
pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa,
sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan
grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi
siswa MTs kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat
dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan
alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang
telah memiliki kadar berfikir tinggi.
Dengan kriteria pemilihan
media tersebut, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap
tepat untuk membantu mempermudah tugas–tugasnya. Kehadiran media dalam proses
pembelajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tetapi harus
sebaliknya mempermudah tugas guru dan pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan. Karena itu media bukanlah suatu keharusan bagi guru,tetapi sebagai
pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas mengajar.
7. Langkah-langkah pemanfaatan media pembelajaran
Penggunaan media
pembelajaran tidak asal-asalan menurut keinginan guru, tidak terencana
dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya menurut langkah-langkah tertentu.
dengan perencanaan yang sistematik. Djamarah dan Zain mengatakan bahwa, ”
Ada enam langkah yang dapat ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan
mempergunakan media. Langkah-langkah itu adalah:(a) merumuskan tujuan
pembelajaran dengan memanfaatkan media; (b) persiapan guru; (c) persiapan
kelas; (d) langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media; (e) langkah
kegiatan siswa; (f) langkah evaluasi pengajaran. 12
Pada fase
memilih dan menetapkan media mana
yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal
ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan. Sebelum media
pembelajaran digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran, maka alangkah
baiknya, seorang guru mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan media
yang digunakan, serta menganalisis sejauhmana keakuratan media tersebut
terhadap isi materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Pada fase ini siswa atau kelas
harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan
media. Guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis,
menghayati pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.
Pada fase penyajian bahan
pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran. Keahlian guru dituntut di
sini. Media dipergunakan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan
pelajaran. Media pembelajaran dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan
efisiensi pencapaian tujuan.
Pada fase ini siswa belajar
dengan memanfaatkan media pembelajaran. Pemanfaatan media di sini bisa
siswa sendiri yang mempraktekkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya baik
di kelas atau diluar kelas.
Pada langkah kegiatan belajar
harus dievaluasi, sampai sejauhmana tujuan pembelajaran tercapai, yang
sekaligus dapat dinilai sejauhmana pengaruh media sebagai alat bantu dapat
menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dnagi proses
belajar berikutnya.
8. Nilai-nilai praktis dalam pemanfaatan media pembelajaran
Sardiman menegaskan bahwa,
nilai-nilai kepraktisan terhadap media pembelajaran sebagai berikut : (a)
dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk nembangan belajar
sehingga hasil belajar bertambah mantap; (d) memberikan pengalaman yang nyata
dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa; (e)
menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan; (d) membantu tumbuhnya
pemikiran dan berkembangnya kemampuan berbahasa; (f) memberikan pengalaman yang
mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan
pengalaman belajar yang lebih sempurna; (g) bahan pelajaran lebih jelas
maknannya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik; (h) metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk sekian bahan pelajaran seperti guru
MTs, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan mendemonstrasikan, dan lain-lain.13
Dengan demikian pembahasan
mengenai pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar, untuk dapat
merasakan manfaatnya guru dapat mempergunakan dan mengembangkannya
dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Media yang dapat
dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan isi dan tujuan.
Cara memanfaatkan media tergantung dari jenis dan karakteristik sesuatu
media, cara kerja media visual, tentu berbeda dengan cara kerja media
audiovisual. Cara pemakaiannya tidak mesti harus guru, tetapi siswa juga dapat
menggunakan media tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
9. Rasionalisasi penggunaaan media pembelajaran
Ketika fungsi-fungsi media
pembelajaran itu diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran, maka menurut
Winarno Surakhmad menegaskan bahwa : Terlihat peranannya sebagai berikut
: (a) media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap
suatu bahan yang guru sampaikan; (b) media dapat memunculkan
permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa
dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai
sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa; (c) media sebagai sumber
belajar bagi siswa. Media sebagai sumber bahan kongkret berisikan bahan–bahan
yang harus dipelajari para siswa, baik individu maupun kelompok. Kekongkritan
sifat media itulah akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan pembelajaran.14
Bertolak dari peranan media
pembelajaran ini diharapkan pemahaman guru terhadap media jelas, sehingga tidak
memanfaatkan secara kurang tepat. Sebagai alat bantu yang meletakkan cara
berfikir kongkret dalam kegiatan belajar mengajar, pengembangannya
diserahkan kepada guru. Guru dapat mengembangkan media sesuai dengan
kemampuannya. Dalam hal ini akan terkait dengan kecermatan guru memahami
kondisi psikologis siswa, tujuan, metode dan kelengkapan alat bantu.
Kesesuaian dan keterpaduan dari semua unsur ini sangat mendukung
pengembangan media pembelajaran.
10. Pentingnya pemanfaatan media bagi kegiatan pembelajaran di sekolah
Secara lebih mendalam oleh
Suryosubroto menegaskan bahwa media pendidikan memiliki peranan sebagai berikut
: (a) mendemonstrasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa; (b) mensimulasikan pengalaman yang sebenarnya; (c) media dapat digunakan
untuk memperbaiki persepsi siswa; (d) mendemonstrasikan suatu keterampilan
motorik tertentu yang dapat diamati; (e) menjelaskan ciri-ciri konsep; (f)
menggambarkan hubungan di antara konsep-konsep; (g) mendapatkan balikan atau
feed back; (h) memberikan bahan stimulus.15
Siswa sering dimintakan
untuk mengerjakan tugas-tugas yang rumit, tanpa lebih dahulu melihat tugas
tersebut. Hal ini disebabkan karena dalam mengikuti demonstrasi, murid-murid
menyaksikannya secara bersama-sama dan demonstrasi itu sendiri biasanya
diberikan secara cepat dan dalam garis besarnya saja.
Dalam hubungan ini media
pembelajaran dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan persiapan
laboratorium bagi siswa untuk melihat bagaimana percobaan itu harus dilakukan
jauh sebelum mereka sendiri melaksanakannya. Mereka dapat menyaksikan melalui
media pendidikan dengan tepat mengenai hal-hal yang mereka lakukan dalam
mengadakan percobaan nanti. Persiapan laboratorium itu dapat dikembangkan
melalui slide suara,televisi dan sebagainya.
Tujuan penggunaan media dalam
kasus ini bukanlah untuk mendemonstrasikan bagaimana suatu tugas harus dikerjakan
seperti tersebut di atas, melainkan untuk memberikan suatu alternatif yang
secara tidak langsung untuk menggantikan pengalaman yang sebenarnya atau karya
wisata.
Media dapat digunakan untuk
membantu siswa didalam melihat dan mendengar secara lebih baik tentang hal-hal
yang harus diketahuinya, yang kiranya tidak mungkin bila tidak menggunakan
media tersebut. Misalnya melalui televisi dapat disajikan suatu gambar mikroskopis
kepada siswa yang tidak mungkin dapat diamati dengan mata telanjang biasa.
Apabila kita harus mengerjakan suatu keterampilan motorik tertentu,kita perlu
mendemonstrasikan cara-cara yang terbaik untuk melaksanakan keterampilan
tersebut. Suatu demonstrasi pelaksanaan keterampilan motorik tertentu melalui
pemanfaatan media pendidikan memungkinkan guru, untuk memfokuskan perhatiannya
pada tugas-tugas pengajaran dan bukan kepada demostrasinya itu sendiri, melalui
media pendidikan dapat pula didemonstrasikan secara lebih rinci mengenai
analisis keterampilan yang didemonstrasikan dari pada melalui demonstrasi
secara langsung (live demonstration). Misalnya dengan menggunakan teknik
fotografi, gerakan lambat atau berhenti pada media film dapat didemonstrasikan.
Konsep adalah lambang yang
menunjukkan kepada sekelompok obyek atau peristiwa yang mempunyai ciri-ciri
sama. Setiap konsep mempunyai ciri-ciri tertentu sehingga dapat membedakan
antara konsep-konsep lainnya. Misalnya salah satu ciri konsep “anjing”adalah
mempunyai empat kaki.Untuk menjelaskan atau mengajarkan konsep pada umumnya
kita menjelaskan, menunjukkan atau menyebutkan ciri-ciri yang dimiliki oleh
konsep tersebut. Umumnya dilakukan dengan memberikan contoh mana yang termasuk
dan mana yang tidak termasuk konsep tersebut.
Kadang-kadang anak panah, garis,
atau penambahan bayangan untuk menunjukkan ciri-ciri utama untuk kritis konsep
yang sedang diajarkan,dan dengan demikan dapat membantu siswa yang sedang
diajarkan, dan ini sangat membantu siswa untuk mengorganisasikannya dengan
lebih baik. Sehubungan dengan itu Marsadji mengemukakan bahwa: “
Pada umumnya ciri-ciri pokok atau ciri-ciri kritis konsep berhubungan dengan
lima (5) hal yaitu: (1) hal yang dapat dilihat (visual) meliputi : warna,
bentuk, gerakan, besar relatif dan urutan, (2) hal yang berhubungan dengan
pendengaran (audio), (3) hal yang berhubungan dengan rasa / pencecapan, (4) hal
yang berhubungan dengan perabaan, (5) hal yang berhubungan dengan penciuman16
Konsep-konsep pada umumnya
bergabung bersama membentuk prinsip prinsip. .Media pendidikan dapat digunakan
untuk mendemonstrasikan prinsip secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penggambaran secara langsung dilakukan dengan cara menggambarkan prinsip
tersebut melalui penyajian obyek / peristiwa yang sebenarnya, misalnya mengenai
prinsip fotosintesis yang terdapat pada daun tanaman. Dapat pula
penggambaran tersebut dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan menggunakan
lambang-lambang grafik, diagram, animasi, dan sebagainya.
Media pendidikan telah banyak
digunakan dalam berbagai bidang studi untuk memperoleh feed back
tersebut.Televisi dan rekaman audio semakin banyak digunakan untuk keperluan
ini. Misalnya,keterampilan motorik tertentu yang harus dipelajari, dalam hal
ini permainan golf atau tenis, seringkali direkam dalam video dan dengan
demikian mereka yang belajar keterampilan dalam bidang golf atau tenis tersebut
memperoleh feed back yang berguna bagi mereka untuk mempelajari
keterampilan tersebut. Begitu pula tingkah laku guru dapat direkam melalui
rekaman video atau audiovisual lainnya, sehingga mereka memperoleh feed back
yang bermanfaat untuk perbaikan pengajaran yang dilakukannya.
Media seringkali digunakan untuk
mendorong siswa untuk lebih aktif berfikir mengenai masalah-masalah dalam suatu
topik tertentu. Bila menggunakan cara ini dalam penyajiannya tidak perlu
lama,mungkin hanya satu atau dua menit saja,karena tujuan pokoknya adalah
memberikan stimulus yang dapat menggambarkan suatu prinsip, memberikan kesempatan
untuk menyatakan gagasan dan pikirannya, yang kemudian dapat dilanjutkan dengan
suatu diskusi bersama.
Stimulusnya sendiri dapat
berbentuk berbagai macam,misalnya episode pendek yang disajikan melalui
film atau televisi (video), potongan surat kabar (clipping), artikel
suatu makalah, atau slide, atau OHP transparansi yang semuanya dapat
digunakan untuk mendorong siswa dalam suatu latihan berpikir mengenai masalah
tertentu yang telah dilontarkan melalui media secara singkat ini.
11. Kemampuan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran
Dalam pembahasan sebelumnya telah
dijelaskan sejumlah alternatif bagaimana media pendidikan dapat digunakan untuk
membantu guru dalam mencapai tujuan instruksional seperti yang
diharapkan. Kesadaran terhadap penggunaan berbagai media pendidikan tersebut
sangat penting jika harus memanfaatkan media secara efektif. Oemar
Hamalik mengatakan bahwa: Dalam memanfaatkan media pembelajaran hendaknya
guru memiliki sejumlah kemampuan tertentu agar penggunaan media tersebut
dapat mencapai hasil yang baik. Kemampuan-kemampuan itu antara lain; (a)
menganalisis dengan tepat dan
jelas tujuan instruksional yang akan dicapai; (b) menetapkan
ciri-ciri pokok atau utama atas hal-hal yang dipelajari; (c) menentukan jenis
media dengan tepat; (d) menetapkan atau memperhitungkan subjek
dengan tepat.17
Berikut ini akan dibahas beberapa
kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan di sekolah.
- Menganalisis dengan tepat dan jelas tujuan instruksional yang akan dicapai
Dalam mendesain kegiatan
instruksional langkah pertama yang harus dikerjakan guru adalah
menetapkan tujuan instruksional secara tepat dan jelas. Suatu analisis
atas tujuan instruksional yang tepat dan jelas membantu guru selanjutnya dalam
mendefinisikan jenis–jenis belajar yang akan diberikan serta ciri-ciri utama
atau kriteria yang mana harus dilibatkan dalam kegiatan instruksional. Informasi
ini akan memberikan dasar untuk mengambil keputusan tentang media mana yang
akan digunakan.
Program pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik
isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara tehknis program itu
sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak banyak membawa
manfaat. Bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi
guru di samping akan membuang waktu, tenaga dan biaya.
- Menetapkan ciri-ciri pokok atas hal-hal yang dipelajari
Sesudah tujuan instruksional
selesai dirumuskan dan dianalisis maka pemilihan dan penggunaan media
ditentukan. Secara langsung dengan memperhatikan berbagai konsep, prinsip dan
keterampilan motorik yang harus dipelajari oleh siswa. dalam merangcang
kegiatan instruksional harus menentukan ciri–ciri pokok atau kriteria bahan
pengajaran yang akan disampaikan kepada siswa dapat dikemukakan secara lebih
baik melalui media tertentu, misalnya slide atau televisi. Atau hal itu
harus disampaikan dengan menggunakan media lainnya, seperti transparansi.
- Menentukan jenis media pembelajaran dengan tepat
Sebaiknya guru memiliki kemampuan
untuk memilih media mana yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang
akan diajarkan.Tehnik yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan, bahan,
metode waktu dan sarana yang ada. Seorang guru harus memanfaatkan media pada
situasi dan kondisi yang telah diatur sedemikian rupa. Tentu tidak setiap atau
selama kegiatan mengajar selalu menggunakan media.
Selain itu dalam menentukan jenis
media pembelajaran keefektifan juga harus diperihatikan oleh guru
meliputi apakah dengan memanfaatkan media informasi pembelajaran dapat
diserap oleh siswa dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya.
Ada media pembelajaran yang dipandang secara efektif untuk mencapai tujuan,
namun proses pencapaiannya tidak efisien baik dalam pengadaannya maupun di
dalam penggunaannya. Demikian sebaliknya, ada media yang efisien dalam
pengadaannya namun tidak efektif dalm pencapaian hasilnya.
d. Menetapkan atau
memperhitungkan subjek dengan tepat
Dalam memanfaatkan media
pembelajaran perlu dipertimbangkan tingkat kemampuan dan kematangan
siswa. Guru tidak boleh memilih suatu media pembelajaran atas dasar kemauan
sendiri. Untuk menghindari pengaruh subyektivitas guru, alangkah baiknya
apabila dalam memilih media pembelajaran itu guru meminta pandangan atau saran
dari guru yang serumpun atau guru yang dianggap ahli untuk itu, dengan
melibatkan siswa.
Sasaran pemanfaatan media
pembelajaran di sekolah adalah siswa yang akan menerima informasi pembelajaran
melalui media tertentu . Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu
anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berfikirnya, maupun
daya tahan belajarnya. Untuk itu media yang akan digunakan harus dilihat
kesesuaiannnya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa,
simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu
penggunaannya.
Selain itu situasi dan kondisi
yang ada juga perlu mendapat perhatian guru dalam menentukan pilihan media yang
akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud adalah kondisi siswa
yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan kegairahannya.
12. Prinsip-prinsip penggunaan dan pemilihan media
Sebagaimana telah disinggung di
depan, bahwa setiap media pengajaran memiliki keampuhan masing–masing, maka
diharapkan kepada guru agar menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada
saat suatu kali pertemuan. Hal ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan
media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan guru lakukan di
kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat bantu
yang dapat mempercepat / mempermudah pencapaian tujuan pengajaran.
Ketika suatu media akan dipilih,
ketika suatu media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip perlu guru
perhatikan dan pertimbangkan. Winataputra 2003 mengemukakan bahwa, “
Beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori,
yaitu : (a) tujuan pemilihan, (b) karateristik media pembelajaran dan (c)
alternatif pilihan.18
Memilih media yang akan digunakan
harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apabila dalam
pemilihan media pembelajaran tidak memiliki tujuan yang jelas maka, pemanfaatan
media pembelajaran akan bergeser dari makna yang sebenarnya. Di mana makna yang
terkandung dalam pemanfaatan media pembelajaran adalah untuk memotivasi
belajar siswa agar lebih giat dan tekun serta memahami dengan jelas apa yang
disajikan oleh guru.
Setiap media mempunyai
karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya,
maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan
keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu memberikan kemungkinan
kepada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara
bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut,
guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.
Memilih pada hakekatnya adalah
proses membuat keputusan dari berbagi alternatif pilihan. Guru bisa menentukan
pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang
dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu,
maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
1 Ibrahim R dan Nana Syaodih
. Perencanaan Pengajaran. (Jakarta:. Rineka Cipta, 2003),
h. 112
2 Djamarah dan Aswan Zain. Strategi
Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta , 2002), h. 136.
3Ahmad Rohani dan Abud Ahmadi. Pengelolaan
Pengajaran. (Jakarta:. Rineka Cipta, 1991), h. 58
5 Marsadji. Peranan Media Pendidikan
dalam Kegiaan Belajar Mengajar. (Jakarta: Majalah Mutu, Edisi Januari-Maret
1993), h. 49
7Sardiman, A.S .dkk.. Media
Pendidikan Indonesia. (Jakarta. CV. Rajawali, 1989), h. 68
8 Marsadji. Peranan Media
Pendidikan dalam Kegiaan Belajar Mengajar. (Jakarta: Majalah
Mutu, Edisi Januari-Maret, 1993), h. 49
9 Sardiman, A.S .dkk. Media
Pendidikan Indonesia. (Jakarta: CV. Rajawali, 1989) h.68.
11 Jamaludin. Pembelajaran
Yang Efektif.Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Siswa.(Jakarta:
Depag RI, 2002), .h. 25
13 Op.Cit., h. 56
14 Winarno Surakhmad. Pengantar
Interaksi Belajar Mengajar. Dasar dan Tehnik Metodologi Pengajaran.
(Bandung. Tarsito.1984), h. 84
16 Suryosubroto. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.53
17Oemar Hamalik. Pendekatan Baru
Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan. CBSA. (Bandung: Sinar Baru,
1987). h. 76.
18 Winataputra. Strategi Belajar
Mengajar. (Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka, 2003). h. 26
ijin copas
BalasHapus